KONSEP ELASTISITAS
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas
Matakuliah : Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Murtadho
Ridwan, Lc, M.Sh
Disusun oleh :
1.
Windy Vinorika Y.A
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH / MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elastisitas merupakan
suatu indeks (bilangan)
yang menggambarkan hubungan kuantitatif antar variabel dependen dengan variabel
independen, missal anatara jumlah yang diminta dengan harga barang tersebut.
Elastisitas
memiliki manfaat untuk mengetahui tingkat”kepekaan” variabel dependen terhadap
variabel yang berstatus independen. Sebagai misal, elastisitas dapat
menunjukkan tingkat sensitivitas (kepekaan) umlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga sebesar satu persen. Dengan demikian seorang produsen akan
dapat mengukur seberapa jauh barang dagangannya akan berkurag (dalam %) apabila
harganya dinaikkan dengan x persen.
Bagi seorang
pengusaha, elastisitas sangat bermanfaat untuk dijadikan alat pertimbangan bagi
pengambilan keputusan.misalnya pengusaha tersebut mengetahui bahwa elastisitas
permintaan atas barang dagangannya bersifat issal. Artinya pengusaha tersebut
berhadapan dengan pembeli yang issalve terhadap perubahan harga. Dengan kata
lain, ia tahu bahwa apabila ia menaikkan harga sebesar 1%, maka konsumen akan
mengurangi jumlah pembeliannya lebih dari 1%. Oleh karena itu, maka ia akan
sangat berhati-hati untuk menaikan harga, bahkan sebaliknya ia mungkin lebih
beruntung apabila memutuskan untuk menurunkan harag saja (misal 1%), yang akan
berakibat pada perubahan (peningkatan) jumlah yang diminta lebih besar dari 1%.
Dengan cara itu ia dapat meningktkan revenue totalnya.maka dari itu,kami akan
membahas lebih lanjut tentang konsep elastisitas.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian elastisitas ?
2. Apa saja macam-macam elastisitas ?
3. Bagaimana jangka waktu analisis?
4. Bagaimana Aplikasi konsep elastisitas ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Elastisitas
Elastisitas
merupakan derajat kepekaan kuantitas yang diinta (atau ditawarkan) terhadap
salah satu faktor yang memepengaruhi fungsi permintaan (atau penawarn). Oleh
karena itu, elastisitas biasanya digunakan untuk menjelaskan respons atau perubahan
kuantitas yang diminta jika harga, pendapatan, atau faktor-faktor lainnya
berubah. Derajat kepekaan kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga atau
faktor-faktor lainnya tersebut penting karena hal-hal tersebut mempengaruhi
kesetabilan harga –harga di pasar.
Elastisitas
dapat juga diartikan sebagai rasi yang digunakan untuk mengukur perubahan
jumlah yang diminta atau yang ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang
memepengaruhi. Dan ia dapat dirumuskan dengan[1]:
Elastisitas =
B. Macam
– macam Elastisitas
1.
Elastisitas Permintaan Karena
Harga
Merupakan perubahan persentase jumlah permintaan
barang akibat akibat kenaikan 1% pada harga baran tersebut. Dengan menyatakan
jumlah dan harga yang masing-masing dengan Q dan P, maka elastisitas permintaan
karena harga dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ep= dimana % berarti persentase perubahan pada Q dan % berarti perubahan persentase pada P. perubahan
persentase pada suatu varibael hanyalah perubahan mutlak pada variable tersebut
dibagi dengan tingkat dasar variable tersebut. Jadi elastisitas permintaan
karena harga dapat uga dinyatakan sebagai berikut:
Ep= .
Elastisitas permintaan karena harga biasanya merupakan
bilangan yang negatif. Jika harga suatu barang naik, jumlah permintaan turun,
jadi adalah negative, begitu juga Ep. Kadang-kadang merujuk pada besarnya elastisitas
harga, yaitu ukuran mutlaknya. Misalkan Ep= -2 akan dikatakan bahwa magnitude
elastisitas adaah 2 (Robert pindyck, 2009).
Kriteria sifat elastisitas harga(Ep):
a.
Jika
Ep=1 disebut unitary adalah bila harga mengalami perubahan sebesar 1% akan
member pengaruh jumlah yang diminta berubah sebesar 1%.
b.
Jika
Ep<1 disebut inelastic berarti bila harga mengalami perubahan sebesar 1%
akan member pengaruh perubahan jumlah yang diminta berubah lebih kecil dari 1%.
c.
Jika
Ep>1 disebut elastisitas berarti bila harga mengalami perubahan sebesar 1%
akan member pengaruh jumlah yang dimnta lebih besar dari 1%.
d.
Jika
Ep=0 disebut inelastic sempurna berarti permintaan tidak tanggap terhadap
perubahan harga atau berapapun harganya, jumlah yang diminta tetap.
e.
Jika
Ep= tidak terhingga disebut elastic sempurna berarti konsumen mempunyai
kemampuan untuk membeli berapapun jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen
pada tingkat harga tertentu.[2]
Gambar
kurva
P P P
P1
P P1
P2 P2
Q D Q1
Q2 D Q1
Q2 D
Unitary (Ep=0)
Inelastis (Ep<1) Elastis (Ep>1)
P D
P
P
Q Q
Inelastic Sempurna (Ep=0) Elastis Sempurna (Ep= tak
hingga)
CARA MENGHITUNG ELASTISITAS
Ada dua cara menghitung elastisitas, yaitu :
a. Elastisitas Titik (point elasticity)
Es=
= . P/Q
b.
Elastisitas
busur (art
elasticity)
Es
=
Es=
[3]
Elastisitas titik mengukur tingkat elastisitas pada titik
tertentu.konsep elastisitas ini digunakan bila penambahan harga yang terjadi
sedemikian kecilnya sehingga mendekati nol. Bila pembahasan harga yang terjadi
relative besar, lebih tepat bila diukur dengan elastisitas busur.[4]
Adapun faktor-faktor yang
memengaruhi elastisitas permintaan yang menyebabkan terjadinya perbedaan nilai
elastisitasnuya adalah (putong, 2000)
a)
Adanya barang substitusi
Barang substitusi adalah barang
yang memiliki manfaat dan kegunaan yang hampir sama dengan utamanya, misalkan
jagung adalah substitusi beras. Barang substiusi ada yang biasa ada juga yang
kadang disebut substitusi dekat. Barang substitusi dekat adalah barang yang
fungsi dan kegunaanya sama, hanya mungkin berbeda merek, kemasan dan pelayanan,
misalnya beras 64 dengan beras menthik. Makin banyak substitusi suatu barang,
makin besar kemungkinan pembeli untuk berpindah dari barang utama seandainya
terjadi kenaikan atau penurunan harga. Secara teoritis bila suatu barang memiliki
substitusi permintaanya cenderung elastic (Ep>1). Jika harga suatu barang
naik sebesar 1% permintaanya akan turun di atas 1% dan sebaliknya.
b)
Persentase pendapatan yang digunakan atau jenis barang
Seorang
onsumen akan memberikan porsi yang besar dari pendapatannya untuk membeli
barang yang biasa digunakan sehari-hari 9sudah menjadi kebutuhan). Untuk barang
yang masih bisa ditunda, porsi pendapatan untuk membeli barang tersebut kecil.
Jadi jika barang yang dimkasud adalah barang yang dibutuhkan, dengan kata lain
sebagaian besar pendapatan dipergunakan untuk mendapatkan barang yang dimaksud,
makin eastislah permintaanya.
c)
Jangka waktu analisis / perkiraan atau pengethuan konsumen
Dalam
jangka pendek terjadinya perubahan tidak secara otomatis tidak menyebabkan
terjadinya perubahan prmintaan.ini disebabkan perubahan yang terjadi di pasar
belum dikethui oleh konsumen. Dengan demikian dalam jangka pendek permintaan
cenderung tidak elastic.
d)
Tersedianya sarana kredit
Meskipun
harga barang sudah diketahui naik, sedangkan pendapatan tidak mencukupi,
permintaan barang tersebut relative akan tetap bila ada fasilitas kreditdari
penjual/produsen. Sebaliknya bila harga barang yang dimaksud turun, permintaan
atas barang tersebut tidak akan naik bila ada fasilitas kredit untuk barang
substitusi. Dengan demikian bila tetrdapat fasilitas kredit, elastisitas
permintaan cendeung inelastic atau elastis sempurna. Secara teori terdapat
beberapa manfaat mengetahui nilai elastisitas permintaan suatu barang.
e)
Perpajakan
Bila
diketahui bahwa permintaan atas suatu barang bersifat elastic, pemerintah
relatif tidak akan meningkatkan pungutan pajak atas baramng tersebut.
Sebaliknya bila bersifat inelastic, pemerintah cenderung akan meningkatkan
pungutan pajak atas barang yang dimaksud.
f)
Kebijakan impor
Dalam
hal ini, pemerintah yan berkepentingan mengendalikan suatu barang. Seandainya
suatu Negara mengetahui tingkat elastisitas barang yang diimpornya, akan dapat
diambil suatu kebijakan baru, apakah terus imor atau berhenti impor.
Bila
elastisitas barang impor tersebut bersifat elastic yang berarti bila harganya
naik mengakibatkan persentase penurunan permintaan akan lebih besar persentase
kenaikan harganya, pemerintah akan berusaha agar barang tersebut tersedia dalam
jumlah yang cukup dan akan berusaha mempertahankan kurs valuta mata uangnya relatif
stabil. Sebaliknya bila tidak elastis, dimana kenaikan harga diikuti oleh
penurunan pemintaan yang persentasenya lebih kecil dari persentase kenaikan
harga, kebijakan pemerintah adalah mempetahankan jumlah impor tersebut dan
berusaha memperkenalkan produksi dalam negeri.
g)
Stategi penerapan harga atas barang
Dalam
rangka menngkatakan hasil penjualan/penerimaan, produsen akan berusaha menempuh
dengan cara seoptimal mungkin agar keuntungan tercapai. Salah satu strategi
yang umumnya digunakn adalah kebijakan harga. Secara teori bila elastisitas
suatu produk yang dijual bersifat elastis, kebijakan kenaikan harga adalah
langkah yang tidak tepat karena justru akan menurunkan penerimaan. Sebaliknya
bila inelastis permintaannya bersifat inelastis, menaikkan harga pada tingkat
yang moderat/wajar akan meningkatkan penerimaan.[5]
2.
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas
pendapatan (income elasticity of demand) mengatur respon jumlah yang diminta
ternadap perubahan pendapatan, dimana harga barang tetap.
=
= = .
a.
Barang
normal (kebutuhan pokok) mempunyai I > > 0.
b.
Barang
inferior mempunyai < 0
c.
Barang
superior ( lux ) mempunyai > I.
3.
Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas
permintaan silang (Cross Price Elasticities of Demand) mengukur respon
presentase perubahan jumlah barang yang diminta karena presentase perubahan
harga barang lain.
Rumus
perhitungan elastisitas permintaan silang adalah sebagai berikut :
Exy
=
Exy
= .
Besarnya
nilai elastisitas akan menunjukan bentuk hubumgan antarbelakang X dengan barang
Y. Sifat hubungan antarbarang itu dapat berupa hubungan
saling (complementer), atau berupa hubungan barang yang saling menggantikan
(subtitute), atau tidak ada hubungan sama sekali (netral).
Hubungan
antarbarang yang bersifat complementer bisa terjadi antara dua jenis barang
yang berfungsi saling melengkapi, seperti misalnya, antar kopi dengan cream,
atau antara kopi dengan gula-pasir. Sedangkan
hubungan antara dua jenis barang yang bersifat subtitusi terjadi antar dua
barang yang saling menggantikan, misalnya antara “coca-cola” dengan “fanta”.
Sementara itu hubungan antar dua barang yang bersifat “netral” terjadi misalnya
antar “air” dengan “komputer”. Kedua barang itu secara logik tidak memiliki
hubungan langsung.
Rumusan
atas sifat-sifat itu adalah
sebagi berikut :
a.
Exy
> 0 untuk barang subtitusi. Misal, jika harga beras naik, maka beras yang
diminta akan turun sehingga yang diminta akan naik.
b.
Exy
< 0 untuk barang komplementer. Misal jika harga gula naik sehingga
menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang diminta juga akan turun.
4.
Elastisitas Harga Penawaran
Elastisitas
harga penawaran (Price Elasticity of Supply)
mengukur presentase perubahan jumlah
barrang yang ditawarkan terhadap presentase perubahan harga barang itu sendiri.
Pada penawaran, respon tersebut
adalh positif.
Es = = .
a.
Es
> 1 disebut elastis, yaitu jika harga naik 10% mak jumlah yang ditawarkan akan naik lebih
dari !0%.
b.
Es
< 1 disebut inelastis yaitu jika
harga naik 10% maka jumlah yang ditawarkan akan naik kurang dari 10%.
c.
Es
= 0 disebut unitary, yaitu jika harga naik 10% maka junlah yang ditawarkan akan
naik 10%.
Gambar kurva penawaran berdasarkan tingkat elastisitas penawaran karena
harga sebagai berikut:
P P P
S S
P2 P2 P2
P1 P1 P1
D D D
Q1
Q2 Q1
Q2 Q1 Q2
Unitary (Es=0) Inelastis (Es<1)
Elastis (Es>1)
P S P
S
Q Q
Inelastis Sempurna (Es=0) Elastisitas
Sempurna (Es= tak hingga)
Faktor-faktor
yang memepengaruhi:
a)
Keleluaasaan
untuk meningkatkan produksi
Jika
input mudah didapatkan maka uotput akan naik lebih besar jika harga output
naik. Jika kapasitas produksi terbatas, maka peningkatan harga output akan
ditanggapi dengan kenaikan outpput yang relatif lebih kecil.
b)
Jangka
waktu untuk merespon
Perubahan
harga cenderung mempunyai dampak yang besar pada kuantitas yang diwarkan jika
jangka waktu produsen untuk merespon perubahan harga lama.[7]
5.
Elastisitas Jangka Panjang dan Elastisitas Jangka Pendek
Jika kita bertanya berapa banyak permintaan atau
penawaran beruba karena perubahan harga yang harus diperjelas adalah dimensi
waktu perubahanny. Jika dimensi waktunya kurang dari satu tahun atau satu
tahun., kita berbicara tentang elastisitas jangka pendek. Bila lebih dari satu
tahun kita berbicara elastisitas jangka panjang.
C. Jangka Waktu Analisis
Di
dalam mengaanalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, biasanya
dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu : massa amat singkat, jangka pendek
dan jangka panjang.
1.
Massa
amat singkat
Yang
dimaksud dengan masa amat singkat adalah jangka waktu dimana para penjual tidak
dapat menambah penawarannya. Dengan demikian penawarannya bersifat tidak
elastis sempurna.
2.
Jangka
pendek
Didalm
jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah.
Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia itu dengan cara menggunakn faktor-faktor produksi, termasuk barang
modal, secara lebih intensif. Antara lain cranya ialah memeperpanjang jam
kerja, memeperbaiki managemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif
dan sebagainya.
3.
Jangka
panjang
Produksi
dan jumlah barang yang ditawarkan dapt dengan mudah ditambah dalam jangka
panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat elastis, yaitu seperti ditunjukkan
dalm gambar dapat dilihat bahwa barang diperjualbelikan bertambah sebesar QQ1
karena permintaan bertambah dari DD menjadi D1D1. Pertambahn ini adalah jauh
lebih besar dari pertambahan dalam jangka pendek. Oleh karena pertambahan
penawaran yang cukup besar tersebut kenaikan harga dari p menjadi P1 adalah
lebih kecil daripada dalam keadaan jangka waktu amat singkat dan jangka pendek.[8]
D. Aplikasi Konsep Elastisitas
1)
Dalam
permintaan dan penawaran
Penerapan
konsep dari elasisitas adalah untuk meramalakan apa yang akan barang atau jasa
dinaikkan pengetahuan mengenai seberapa dampak perubaahan harga terhadap
permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, perubahan ini digunakan sebagai
pedoman seberapa bessar ia harus mengubah harga produknya. Hal inin sngat berkaitan
dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan diperoleh.
2)
Penggunaan
kurva permintaan untuk mengukur surplus konsumen
Surplus
konsumen adalah nilai kerelaan pembeli
untuk membayar suatu barang dikurangi harga barang tersebut yang sebenarnya. Surplus
konsumen dapat dihitung dengan meencari luas daerah dibawah kurva permintaan
dan diatas harga.
3)
Penggunaan
kurva permintaan untuk mengukur surplus produsen
Surplus
produsen adalah nilai kerelaan penjual untuk member suatu barang dikurangi
harga barang tersebut yang sebenarnya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Elastisitas
merupakan derajat kepekaan kuantitas yang diinta (atau ditawarkan) terhadap
salah satu faktor yang memepengaruhi fungsi permintaan (atau penawarn). Elastisitas
dapat juga diartikan sebagai rasi yang digunakan untuk mengukur perubahan
jumlah yang diminta atau yang ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang
memepengaruhi. Dan ia dapat dirumuskan dengan:
Elastisitas =
2. Macam-macam elastisitas:1) Elastisitas
Permintaan Karena Harga Merupakan
perubahan persentase jumlah permintaan barang akibat akibat kenaikan 1% pada harga
baran tersebut. 2) Elastisitas Pendapatan(income
elasticity of demand) mengatur respon jumlah yang diminta ternadap perubahan
pendapatan, dimana harga barang tetap.
3) Elastisitas permintaan silang (Cross Price
Elasticities of Demand) mengukur respon presentase perubahan jumlah barang yang
diminta karena presentase perubahan harga barang lain.4) Elastisitas harga
penawaran (Price Elasticity of Supply)
mengukur presentase perubahan jumlah barrang yang ditawarkan terhadap
presentase perubahan harga barang itu sendiri.5) Elastisitas jangka panjang dan elastisitas jangka pendek, Jika kita
bertanya berapa banyak permintaan atau penawaran beruba karena perubahan harga
yang harus diperjelas adalah dimensi waktu perubahanny. Jika dimensi waktunya
kurang dari satu tahun atau satu tahun., kita berbicara tentang elastisitas
jangka pendek. Bila lebih dari satu tahun kita berbicara elastisitas jangka
panjang.
3.
Di
dalam mengaanalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, biasanya
dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu : massa amat singkat, janka pendek dan
jangka panjang.
4.
Apikasi
konsep elastisitas:1) Dalam permintaan dan penawaran, Penerapan konsep dari
elasisitas adalah untuk meramalakan apa yang akan barang atau jasa dinaikkan
pengetahuan mengenai seberapa dampak perubaahan harga terhadap permintaan.2)
Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus konsumen, Surplus konsumen
adalah nilai kerelaan pembeli untuk
membayar suatu barang dikurangi harga barang tersebut yang sebenarnya.3)
Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus produsen adalah nilai
kerelaan penjual untuk member suatu barang dikurangi harga barang tersebut yang
sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
Henry Sarnowo, M.Si dan Drs. Danang S, Pengantar
Ilmu Ekonomi Mikro, Yogyakarta, Cet 1
Karebet Gunawan SE, MM Ekonomi Mikro,
Cet 1, th.2010 Prof.Dr.
Soeharto, Ts,SU
Sadono Sukirno, Pengantar Teori
Mikroekonomi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal 119-121.
http : / mochazmpower.blogspot.com
/2012/06/ konsep- elastisitas-dan-aplikasinya. Html (06 maret 2013)
kk.mercubuana.ac.id/Dimas Novrisal, Pengantar Ilmu Ekonomi, 13-03-2013
Comments